fbpx

Ayo Bersepeda: Keseimbangan Gerak dan Waktu

Ayo bersepeda. Bersepeda bagi Dadang Subaran (61) menjadi alat menyampaikan pesan. Bukan sehat secara jasmani. Saat bergerak memerlukan keseimbangan. Gerak dan waktu saat bersepeda adalah keseimbangan. Dan keseimbangan adalah kekuatan rohani.

Bersepeda menelusuri jalan di pegunungan, seperti perjalanan spiritual. Tadabur alam. Menikmati keindahan alam seraya bersyukur. Selain berolah raga juga mengolah rasa. Bersepeda memutar roda. Menapaki jejak usia.

Bukan kali ini saja, Dadang menjalani tur dengan menggunakan sepeda. Warga Leuwidahu, Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya itu pernah ke Lombok naik sepeda ontel. Menembuh jarak 1.240 km sekira 1,5 bulan.

Suami Ratu Dini dan ayah tiga anak mengaku sering melakukan latihan fisik. Pernah latihan ngontel sampai Cilacap dalam waktu tiga hari. Selepas lebaran tahun ini, Dadang bersama rekannya Om Tomi dari klub Federal menjalani tur singkat.

Titik pertama sampai Curug Ciparay. Rencananya berakhir di Situs Gunung Padang. Peninggalan Megalitikum berbentuk punden berundak yang terletak di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulaan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Rutenya, melewati Parentas, Darajat Pass, Cihawuk, Pangalengan, Cukul, Talegong, Desa Mekarjaya, Londok, Kebun Téh Patuha, Kawah Putih, Ciwidey, dan Gunung Halu.

“Saya tidak akan kapok tur dengan sepeda. Jalani! Sehat! Ayo ikuti aki-aki,” katanya saat beristirahat di sela perjalanan.

Aktivitas bersepeda

Bersepeda adalah sebuah kegiatan rekreasi atau olahraga, serta merupakan salah satu moda transportasi darat yang menggunakan sepedaSepeda pertama kali muncul pada abad ke-19 Masehi.

Banyak penggemar sepeda yang melakukan kegiatan tersebut di berbagai macam medan, misalnya perbukitan, medan yang terjal maupun hanya sekadar di pedesaan dan perkotaan saja.

Orang yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi rutin disebut juga komuter. Penggunaan sepeda sebagai moda transportasi rutin tidak hanya oleh pekerja yang bekerja di sektor non-formal, tetapi juga oleh pekerja yang bekerja di sektor formal.

Para pekerja di sektor formal yang menggunakan sepeda sebagai moda transportasi rutin ini sebagian besar tergabung dalam komunitas pekerja bersepeda atau yang populer dengan nama Bike To Work Indonesia (B2W Indonesia).

Selain para pekerja, anak sekolah juga banyak menggunakan sepeda. Selain karena menggunakan sepeda tidak membutuhkan biaya tambahan, bersepeda juga dapat dilakukan di jalan yang kurang bagus sekalipun. Bersepeda bagi anak sekolah juga dapat mengurangi bahaya kecelakaan dalam berkendara.