Eureup-eureup atau ketindihan nyaris pasti setiap orang mengalami. dr. Sari W Suharso bercerita sedikit tentang eureup–eureup (istilah Sunda), dalam bahasa Jawa ketindihan atau tindihan. “Kalau orang medis menyebutnya sleep paralysis,” kata dr Sari Banjar, sapaan akrabnya.
Pemicunya ketidaksinkronan antara otak dan otot. Otak sudah ‘on’ bekerja tapi otot masih mau beristirahat. Biasanya seperti lumpuh, tapi bersifat sementara. Berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit. Paling lama juga 20 menit.
Biasanya terjadi pada orang remaja sampai dewasa muda.
Gejalanya, napas terasa sesak. Bola mata bisa digerakkan bisa melihat, tetapi anggota badan tidak bisa digerakkan alias lumpuh sementara.
Suasananya kalau sedang eureup-eureup mah suka horor. Tida ada yang bahagia, happy-happy. Jadi halusinasinya itu mencekam. Halusinasi melihat pocong, kunti, tuyul, wewe gombel, genderewo. Tidak ada yang kena eureup-eureup, lalu yang datangnya Adebaran, Si Andin, Algazali Ahmad Dani anu kasep. Reza Rahardian.
Lalu bagaimana kalau terkena eureup-eureup supaya bisa bangun? Pertama jangan panik, atur nafas. Berusaha menggerakkan jempol tangan atau jempol kaki. Bakal sadar lagi Insyaallah.
Apa yang menyebabkan biasanya karena kelelahan, kurang tidur, stres, tidur telentang, syndro, bipolar, atau mengonsumsi ADHD.
Kalau mengalaminya sekali-kali tenang saja. Tapi kalau sering harus konsultasi ke dokter. Solusinya sih tetap gaya hidup yang sehat. Simak video lengkapnya di akun tiktok dr. Sari
https://www.tiktok.com/@drsaribanjar