Susi dan Tsamara. Ujaran rasis kepada Tsamara Amany dan suaminya menuai kecaman berbagai kalangan. Di antaranya dari Susi Pudjiastuti juga yang baru-baru ini mendapat dorongan dari netizen untuk mendeklarasikan #KopiSusi.
Gerakan kultural di dunia maya antirasis, yang mengedepankan wacana positif tanpa kubu-kubuan, dan mengajak menghentikan kerusakan sosial akibat cebong-kadrun.
Baca juga: #KopiSusi Tenggelamkan Oligarki
“Stay strong, positif and happy.. dont waste your energy to fight stupidity, continue spread your positif energy to educate and share all the good things you have in mind .. the country need more from you @TsamaraDKI,” ujar Susi Pudjiastuti.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman, juga mengungkapkan pandangannya. “Saya mengecam segala bentuk rasisme terhadap @TsamaraDKI.”
“Thanks bro Andy. Dan juga kepada @ifalatas yang selama ini tidak pernah ikutan politik praktis. Kalau orang seperti dirinya yang selama ini mengabdi untuk NU masih dicap tidak nasionalis dan dijadikan objek rasisme. Entah siapa yang bisa bebas dari serangan macam itu,” kata Amara.
Baca juga: Tsamara Amany Mundur dari PSI
Ismail Fajrie Alatas, suami Tsamara Amany, JUGA merespons perundungan rasis seusai istrinya mengumumkan pengunduran diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tempo hari.
Ia menyayangkan rentetan ujaran kebencian rasis kepada mereka. “Sayangnya rasisme kuat dan berkembang,” katanya. “Islamo-fascists on one side, nationalist-facists on the other. Good luck Indonesia,” ujarnya lagi.
Susi dan Tsamara
